Salah
satu pilihan dalam kehidupan manusia adalah hidup untuk optimis atau untuk
pesimis. Pada umumnya orang akan merasa bahagia jika dia bisa meraih apa yang
dicitia-citakannya. Sebaliknya, orang akan merasa kecewa jika apa yang dicita
dan dicintanya tidak dapat terengkuh. Demikian juga orang akan merasa gembira
jika dia merasa optimis dengan janji atau impian yang ada didepan mata.
Sedangkan orang akan merasa gelisah dan resah jika dia merasa jalan kehidupan
di depannya terasa suram.
Apa
artinya? Segala memori entah itu manis maupun pahit, adalah sesuatu yang sudah
using, basi dan selayaknya tidak perlu dibawa dalam kesadaran kita saat ini. Maka,
apapun bentuk kebahagiaan serta kecemasan yang masih berlabel dan berkutat pada
masa lalu dan masa depan, manusia tidak pantas untuk terjebak didalamnya.
Manusia tidak pantas terpenjara oleh masa lalu dan masa depannya. Karena,
ketika manusia terjebak dalam nuansa romantisme, maka manusia akan cenderung
membanggakan apa yang telah diraihnya, dan lupa akan tantangan serta tugasnya
saat ini. Demikian juga, ketika manusia telah terjebak dengan kesuraman masa
lalunya, maka ia akan banyak menghabiskan energy dan kreatifitasnya yang
semestinya akan sangat bermanfaat dan dibutuhkan untuk menyelesaikan
tugas-tugas dan tanggungjawabnya saat ini.
Sesungguhnya
penyebab utama dari romantisme dan kecemasan adalah kesalahan manusia dalam
membaca masa lalu dan masa depannya. Manusia telah lupa dengan
ke-hari-ini-annya. Mereka telah mengabaikan ke-kini-annya. Kebanyakan dari
mereka telah teracuni oleh pandangan bahwa masa lalu dan masa depan adalah
patut dibanggakan dan disesali. Manusia telah menjadi produk zaman, produk
waktu, dan manusia pun telah menjadi makhluk yang usang dan khayal.
Hari
ini dan saat inilah manusia dilahirkan dan dilahirkan. Itulah solusinya. Karena
dengan kesadaran bahwa hari ini dan saat inilah, manusia bisa mengatasi
kekecewaan dan kecemasannya. Mengapa? Karena, hanya dengan kesadaran bahwa
dihari inilah dia dilahirkan oleh dunia, oleh kesadaran, dan oleh ruang waktu
yang menghinggapi kesadaran dan perasaannya, maka manusia tidak akan terlena
oleh kenangan manis dan tersiksa oleh kenangan pahit masa lalunya. Dan disaat
ini pula, manusia diberikan bekal dan kekuatan untuk menciptakan semua harapan,
impian, dan keinginan dengan sebebas-bebasnya. Karena sesungguhnya, masa lalu
hanyalah kenangan, hari ini adalah kenyataan, dan masa yang akan datang adalah
secercah harapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar